Al-Imam al-Hafizh Yahya ibn Syaraf an-Nawawi rahimahullah merupakan salah satu pemimpin para ‘ulama, ilmunya begitu luas, karya tulisnya begitu banyak, dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Salah satu masterpiece beliau adalah kitab kumpulan Hadits, Riyaadush Shaalihiin.
Kali ini, mari kita mengambil sedikit manfaat dari kitab tersebut. Khususnya pada bab استحباب تقديم اليمين في كل ما هو من باب التكريم كالوضوء والغسل والتيمم ولبس الثوب والنعل والخف والسراويل ودخول المسجد والسواك والاكتحال وتقليم الأظافر وقص الشارب ونتف الإبط وحلق الرأس والسلام من الصلاة والأكل والشرب والمصافحة واستلام الحجر الأسود والخروج من الخلاء والأخذ والعطاء وغير ذلك مما هو في معناه ، ويستحب تقديم اليسار في ضد ذلك كالامتخاط والبصاق عن اليسار ودخول الخلاء والخروج من المسجد وخلع الخف والنعل والسراويل والثوب والاستنجاء وفعل المستقذرات وأشباه ذلك yang terdapat pada كتاب الأدب. Dalam bab ini terdapat beberapa hadits yang menunjukkan sunnahnya mendahulukan bagian kanan dalam setiap perkara atau perbuatan yang mulia.
Sebelum mengemukakan hadits-hadits yang dimaksud, Imam an-Nawawi menyampaikan firman Allah ta’ala berikut ini:
فأما من أوتي كتابه بيمينه فيقول هاؤم اقرؤوا كتابيه
Artinya: “Adapun orang-orang yang kitab catatan amalnya diberikan dari sebelah kanannya, maka ia berkata, ‘Ambillah, bacalah kitabku ini’.” [al-Haaqqah ayat 19]
فأصحاب الميمنة ما أصحاب الميمنة وأصحاب المشأمة ما أصحاب المشأمة
Artinya: “Adapun golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan adapun golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.” [al-Waaqi’ah ayat 8-9]
Setelah menyebutkan ayat-ayat di atas, Imam an-Nawawi kemudian menyebutkan beberapa hadits yang terkait. Berikut hadits-haditsnya yang saya tulis berurutan sesuai urutan yang terdapat dalam kitab Riyaadush Shaalihiin:
وعن عائشة رضي الله عنها قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعجبه التيمن في شأنه كله في طهوره وترجله وتنعله
Artinya: “Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai mendahulukan bagian kanan dalam segala hal seperti bersuci, bersisir dan memakai sandal.” [Muttafaq ‘alaih]
وعنها قالت: كانت يد رسول الله صلى الله عليه وسلم اليمنى لطهوره وطعامه وكانت اليسرى لخلائه وما كان من أذى
Artinya: “Darinya (‘Aisyah) radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Tangan kanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam digunakan untuk bersuci dan makan, sedangkan tangan kiri beliau dipergunakan untuk buang air dan dan segala hal yang kotor.” [Hadits shahih. Riwayat Abu Dawud dan selainnya dengan isnad yang shahih]
وعن أم عطية رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لهن في غسل ابنته زينب رضي الله عنها: ابدأن بميامنها ومواضع الوضوء منها
Artinya: “Dari Ummi ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada wanita-wanita yang memandikan jenazah putrinya, Zainab radhiyallahu ‘anha: Dahulukanlah anggota badan sebelah kanannya dan anggota-anggota wudhunya.” [Muttafaq ‘alaih]
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إذا انتعل أحدكم فليبدأ باليمنى، وإذا نزع فليبدأ بالشمال لتكن اليمنى أولهما تنعل وآخرهما تنزع
Artinya: “Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika salah seorang dari kalian memakai sandal, hendaklah mendahulukan yang sebelah kanan. Dan jika melepasnya, hendaklah mendahulukan yang sebelah kiri. Hal ini agar anggota sebelah kanan yang disandali lebih dulu dan yang terakhir dilepas.” [Muttafaq ‘alaih]
وعن حفصة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يجعل يمينه لطعامه وشرابه وثيابه ويجعل يساره لما سوى ذلك
Artinya: “Dari Hafshah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan tangan kanannya untuk makan, minum dan memakai pakaian, serta menggunakan tangan kirinya untuk selain itu.” [Riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi serta selainnya]
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إذا لبستم، وإذا توضأتم، فابدؤوا بأيامنكم
Artinya: “Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika kalian memakai pakaian atau berwudhu, mulailah dari anggota bagian kanan.” [Hadits shahih. Riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi dengan isnad yang shahih]
وعن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أتى منى: فأتى الجمرة فرماها، ثم أتى منزله بمنى، ونحر، ثم قال للحلاق: خذ ، وأشار إلى جانبه الأيمن ثم الأيسر ثم جعل يعطيه الناس
وفي رواية: لما رمى الجمرة ونحر نسكه وحلق ناول الحلاق شقه الأيمن فحلقه ثم دعا أبا طلحة الأنصاري رضي الله عنه فأعطاه إياه ثم ناوله الشق الأيسر فقال: احلق ، فحلقه فأعطاه أبا طلحة فقال: اقسمه بين الناس
Artinya: “Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Mina dan melempar jumrah, kemudian beliau ke penginapannya di Mina dan menyembelih kurban, kemudian beliau bersabda kepada tukang cukur: ‘Cukurlah ini’, sambil menunjuk ke kepala sebelah kanan, lalu sebelah kiri, kemudian membagi-bagikan rambutnya kepada para shahabat. ” [Muttafaq ‘alaih]
Dalam riwayat lain: “Ketika beliau telah melempar jumrah dan menyembelih kurban, dan bercukur dengan menyerahkan bagian kanan kepalanya kepada tukang cukur, dan tukang cukur pun mencukurnya, kemudian beliau memanggil Abu Thalhah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu dan memberikan rambut beliau kepadanya, setelah itu beliau menyerahkan bagian kiri kepalanya kepada tukang cukur, da bersabda: ‘Cukurlah ini’, dan tukang cukur pun mencukurnya, kemudian beliau memberikan rambutnya kepada Abu Thalhah, dan bersabda: ‘Bagikanlah rambut itu kepada para shahabat’.”
***
Inilah bagian dari sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mendahulukan bagian kanan dalam setiap perkara yang mulia. Kelihatannya sepele dan tak penting, namun sunnah Nabi tetaplah sunnah, ia tak boleh diabaikan, apalagi diremehkan.
Semoga Allah menguatkan dan memudahkan kita untuk mengamalkan sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik sunnah tersebut dipandang besar oleh manusia ataupun dianggap kecil dan tak berarti. Wallaahul musta’aan.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar