Jumat, 10 Februari 2012

Perkataan "Allah Masih Menyayangi Kita"

Perkataan Allah Masih Menyayangi Kita
Dua orang sedang mengendarai kendaraan, dan dibelokan jalan tiba-tiba muncul kendaraan lain dengan laju yang kencang sedang menuju kearah mereka. sampai salah seorang dari mereka berkata, "Sepertinya kita tidak akan selamat." dan sampai akhirnya Allah membebaskan dan menyelamatkan mereka dari tabrakan tersebut. salah seorang diantara mereka berkata, "Allah masih menyayangi kita."

Perkataan "Allah masih menyayangi kita" memiliki makna bahwa Allah masih menyayangi kita ketika itu, dan mempunyai kemungkinan bermakna bahwa Allah tidak menyayangi kita pada waktu yang lain.

Atau bermakna bahwa ketika Allah menyelamatkan kita dari masalah atau musibah berarti Dia menyayangi kita, dan ketika Allah menimpakan masalah atau musibah berarti Allah tidak menyayangi kita. layakkah kata itu?

Allah telah berfirman :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Artinya : "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS Al-Fatihah : 1)

Kata "Ar-Rahman" mempunyai makna bahwa Allah maha pengasih lagi maha pemurah bagi semua makhluknya tanpa terkecuali. dan sifat pengasih dan pemurah bagi Allah adalah umum untuk semua makhluk, jin, manusia, hewan dan tumbuhan. untuk yang beriman atau yang ingkar. Allah selalu memberikan rahmat kepada mereka yang diantaranya berupa rizki, kesehatan, keamanan, keselamatan dan lain sebagainya.

Kata "Ar-Rahim" mempunyai makna bahwa Allah maha penyayang bagi orang-orang yang beriman secara khusus. Maha Penyayang disini adalah menyayangi mereka ketika diakherat kelak bahwa Allah maha pengampun dosa-dosa hamba-Nya yang beriman. dan maha pemurah yang akan memasukkan orang-orang beriman kedalam surga-Nya. dan sifat penyayang ini hanya khusus untuk hamba-hamba-Nya yang beriman.

Kita semua mengetahui bahwa jika kita beriman pastilah Allah selalu menyayangi kita, dan bukan "masih menyayangi kita." setiap kenikmatan dan musibah adalah kehendak dari Allah. bukan berarti ketika Allah memberi kenikmatan kepada kita berarti Allah sedang menyayangi kita, dan ketika memberi musibah atas kita berarti Allah sedang tidak menyayangi kita. Seperti orang tua yang memarahi anaknya bukan berarti orang tua itu tidak sayang terhadap anaknya.

Jadi perkataan "Allah masih menyayangi kita" sangatlah tidak pantas diucapkan. jika Allah telah menyelamatkan kita dari musibah maka katakan "Alhamdulillah." dan jika musibah itu menimpa kita maka katakan "Innalillah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar