Pertanyaan : Sebenarnya hadits yang mengatakan "perbedaan itu adalah rahmat" shahih atau tidak. truz kalau diliat dari fisik hadits tersebut agak kurang seirama dengan ayat alquran yang mengatakan "... janganlah kamu berpecah belah dan bercerai-cerai" jadi bagaimana?
Dira, Aceh
Jawaban : Bismillah, Segala puji bagi Allah, sholawat serta salam tetap tercurah kepada Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-.
Hadist :
اختلاف أمتي رحمة
Artinya : "Perbedaan Ummatku adalah rahmat."
Albaihaqi menyebutkannya dari Sulaiman bin Abi Karimah dari Juwaibir dari Adz-Dzohak dari Ibnu Abbas dengan lafadz :
مهما أو تيتم من كتاب الله فالعمل به لا عذر لأحد في تركه، فإن لم يكن في كتاب الله فسنة مني ماضية، فإن لم تكن سنة مني فما قال أصحابي، إن أصحابي بمنزلة النجوم في السماء، فأيما أخذتم به اهتديتم، واختلاف أصحابي لكم رحمة
Ath-Thobrani dan Ad-Dailami meriwayatkan dengan lafadz yang sama dalam musnad mereka.
Juwaibir adalah lemah, Adh-Dhohak dari Ibnu Abbas terputus sanadnya.
Juga diriwayatkan dengan lafadz lain :
اختلاف أصحابي رحمة لأمتي
Artinya : "Perbedaan sahabat-sahabatku adalah rahmat untuk ummatku."
dikatakan : hadist mursal dan lemah.
Al-Albani mengatakan dalam silsilah Al-Ahadist Adh-Dho'ifah (lihat no 58,59,61): tidak ada sumbernya.
Akan tetapi dalam kitab Al-Hujjah karya Nasr Al-Maqdisi, Az-Zarkasyi menguatkannya sebagai hadist marfu' (sanadnya sampai kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam-) tanpa menyebutkan sanadnya.
Dikatakan juga bahwa hadist ini masyhur di lisan para ulama. Imam An-Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim menukilnya dari Al-Khattabi, dan membantah orang yang menyanggah hadist ini.
Jika hadist ini memang marfu' (sampai sanadnya) kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam-, maka Al-Khattabi telah menjelaskan tentang maksud dari hadist tersebut. beliau berkata :
Perbedaan dalam agama ada tiga macam :
Pertama : Penetapan Sang Pencipta dan Ke-Esaan-Nya, mengingkarinya adalah kafir.
Kedua : Tentang Nama dan Sifat-sifat-Nya, Mengingkarinya adalah bid'ah.
Ketiga : Dalam masalah furu' yang dalilnya kemungkinan mempunyai makna dan maksud lebih dari satu. maka dalam hal ini Allah menjadikan perbedaan sebagai rahmat. dan inilah yang dimaksud dengan hadist : "perbedaan ummatku adalah rahmat."
Diriwayatkan juga dari Umar bin Abdul Aziz bahwa beliau berkata : tidaklah membahagiakanku jika sahabat Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- belum berbeda, jika mereka tidak berbeda pendapat maka tidak akan ada rukhshoh.
Jika hadist ini memang shohih, maka maksudnya adalah perbedaan para sahabat dalam masalah furu', seperti penentuan hukum-hukum seperti wajib, sunnah, makruh atau haram dengan dalil yang memiliki kemungkinan maksud lebih dari satu. seperti halnya perbedaan ulama 4 madzhab dalam masalah fiqih (furu'). maka itulah yang disebut rahmat bagi ummat sebagaimana yang dikatakan al-khattabi diatas. dan dengan ada perbedaan maka ditetapkannya pula rukhshoh (keringanan-keringanan) sebagaimana yang diriwayatkan dari Umar bin Abdul Aziz.
Wabillahit Taufiq.
Dira, Aceh
Jawaban : Bismillah, Segala puji bagi Allah, sholawat serta salam tetap tercurah kepada Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-.
Hadist :
اختلاف أمتي رحمة
Artinya : "Perbedaan Ummatku adalah rahmat."
Albaihaqi menyebutkannya dari Sulaiman bin Abi Karimah dari Juwaibir dari Adz-Dzohak dari Ibnu Abbas dengan lafadz :
مهما أو تيتم من كتاب الله فالعمل به لا عذر لأحد في تركه، فإن لم يكن في كتاب الله فسنة مني ماضية، فإن لم تكن سنة مني فما قال أصحابي، إن أصحابي بمنزلة النجوم في السماء، فأيما أخذتم به اهتديتم، واختلاف أصحابي لكم رحمة
Ath-Thobrani dan Ad-Dailami meriwayatkan dengan lafadz yang sama dalam musnad mereka.
Juwaibir adalah lemah, Adh-Dhohak dari Ibnu Abbas terputus sanadnya.
Juga diriwayatkan dengan lafadz lain :
اختلاف أصحابي رحمة لأمتي
Artinya : "Perbedaan sahabat-sahabatku adalah rahmat untuk ummatku."
dikatakan : hadist mursal dan lemah.
Al-Albani mengatakan dalam silsilah Al-Ahadist Adh-Dho'ifah (lihat no 58,59,61): tidak ada sumbernya.
Akan tetapi dalam kitab Al-Hujjah karya Nasr Al-Maqdisi, Az-Zarkasyi menguatkannya sebagai hadist marfu' (sanadnya sampai kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam-) tanpa menyebutkan sanadnya.
Dikatakan juga bahwa hadist ini masyhur di lisan para ulama. Imam An-Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim menukilnya dari Al-Khattabi, dan membantah orang yang menyanggah hadist ini.
Jika hadist ini memang marfu' (sampai sanadnya) kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam-, maka Al-Khattabi telah menjelaskan tentang maksud dari hadist tersebut. beliau berkata :
Perbedaan dalam agama ada tiga macam :
Pertama : Penetapan Sang Pencipta dan Ke-Esaan-Nya, mengingkarinya adalah kafir.
Kedua : Tentang Nama dan Sifat-sifat-Nya, Mengingkarinya adalah bid'ah.
Ketiga : Dalam masalah furu' yang dalilnya kemungkinan mempunyai makna dan maksud lebih dari satu. maka dalam hal ini Allah menjadikan perbedaan sebagai rahmat. dan inilah yang dimaksud dengan hadist : "perbedaan ummatku adalah rahmat."
Diriwayatkan juga dari Umar bin Abdul Aziz bahwa beliau berkata : tidaklah membahagiakanku jika sahabat Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- belum berbeda, jika mereka tidak berbeda pendapat maka tidak akan ada rukhshoh.
Jika hadist ini memang shohih, maka maksudnya adalah perbedaan para sahabat dalam masalah furu', seperti penentuan hukum-hukum seperti wajib, sunnah, makruh atau haram dengan dalil yang memiliki kemungkinan maksud lebih dari satu. seperti halnya perbedaan ulama 4 madzhab dalam masalah fiqih (furu'). maka itulah yang disebut rahmat bagi ummat sebagaimana yang dikatakan al-khattabi diatas. dan dengan ada perbedaan maka ditetapkannya pula rukhshoh (keringanan-keringanan) sebagaimana yang diriwayatkan dari Umar bin Abdul Aziz.
Wabillahit Taufiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar