1. Diamalkan (العمل به).
2. Tidak suka mendapat tazkiyah dan pujian, serta tidak bersikap angkuh terhadap orang lain (كراهية التزكية والمدح والتكبر على الخلق).
3. Bertambahnya rasa tawadhu’, setiap kali ilmu bertambah (تكاثر تواضعك كلما ازددت علما).
4. Menghindarkan diri dari cinta jabatan, popularitas dan dunia (الهرب من حب الترؤس والشهرة والدنيا).
5. Menghindarkan diri dari mengklaim menjadi orang berilmu (هجر دعوى العلم).
6. Berburuk sangka pada diri sendiri dan berbaik sangka pada orang lain, agar terhindar dari menzhaliminya (إساءة الظن بالنفس، وإحسانه بالناس تنزها عن الوقوع بهم).
Inilah beberapa tanda ilmu yang bermanfaat, yang dikemukakan oleh Syaikh Bakr ibn ‘Abdullah Abu Zaid rahimahullah.
Di akhir, beliau mengutip syair ‘Abdullah Ibn al-Mubarak rahimahullah ketika menerangkan akhlak salaf. Berikut syair tersebut:
“Jangan sebut nama kami saat menyebut nama mereka (لا تعرضن بذكرنا مع ذكرهم);
Sebab, tidak benar jika yang berjalan disamakan dengan yang duduk (ليس الصحيح إذا مشى كالمقعد).”
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar