Keimanan manusia itu tidak seperti imannya Malaikat, juga tidak seperti Iblis la'natullah. Keimanan manusia itu dinamis, kadang naik dan kadang turun sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW," Al-iimaanu yaziidu wayanqush jaddiduu" (iman itu kadang naik dan kadang turun, maka perbaharuilah iman itu).
Berikut di bawah ini tanda-tanda lemahnya iman seseorang :
1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah
2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur'an
3. Lambat (menunda-nunda) dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat
4. Meninggalkan hal-hal yang sunnah
5. Suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah
6. Tidak merasakan apapun ketika ayat-ayat Al-Qur'an dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukuman-Nya dan janji-janji-Nya tentang kabar baik
7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah
8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan atau melakukan sesuatu bertentangan dengan syari'at
9. Menginginkan jabatan dan kekayaan
10. Kikir dan bakhil dan tidak mau berbagi rezeki yang telah dikaruniakan oleh Allah
11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya tidak melakukannya
12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya
13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh
14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti terhadap orang yang membersihkan masjid
15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin
16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam
17. Tidak bersabar terhadap musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan
18. Suka berdebat hanya untuk berbantah-bantahan tanpa memiliki bukti
19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan kehidupan duniawi dan merasa resah atau sedih ketika kehilangan sesuatu materi kebendaan
20. Merasa bangga (‘ujub) dan terobsesi pada diri sendiri
Hal-hal berikut yang harus dilakukan untuk meningkatkan keimanan kita :
1. Tilawah Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya, dengan suara yang lembut, hening dan tidak tinggi maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, hadirkan dalam hati keyakinan bahwa Allah sedang berbicara dengan kita
2. Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang menunjukkan keagungan-Nya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Allah maha memperhatikan dan memelihara segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
3. Berusaha menambah ilmu (pengetahuan), terutama hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah. Diantara sifat orang-orang yang bertaqwa adalah mereka yang berilmu.
4. Menghadiri majlis-majlis dzikir untuk mengingat Allah dan majlis-majlis ilmu. Karena Malaikat mengelilingi dan mendo’akan kebaikan kepada majlis-majlis seperti itu.
5. Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
6. Merasa takut akan akhir hayat yang buruk (su’ul khatimah). Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari kesibukan dan terlena terhadap kesenangan dunia.
7. Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, seperti ketika kita diletakkan dalam kubur, ketika dihisab, dan fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan surga atau neraka.
8. Berdo'a seraya menyadari bahwa kita membutuhkan Allah dan merasa kecil di hadapan-Nya.
9. Cinta kita kepada Allah harus kita tunjukkan (buktikan) dengan amal perbuatan. Kita berharap semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan selalu merasa takut ketika akan melakukan kejelekan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita bermuhasabah memperhitungkan perbuatan kita sepanjang hari itu.
10. Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan perbuatan buruk.
11. Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.
Demikian mudah-mudahan bermanfaat, Amiin.
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an-laa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar