Kamis, 21 Juni 2012

Fiqih Puasa: Hikmah Puasa





Menjelang Ramadhan 1433 H ini, bersamadakwah.com berniat untuk menyajikan Fiqih Puasa. Fiqih Puasa ini diringkas dari buku Fiqih Puasa (فقه الصيام) karya Syaikh Dr Yusuf Qardhawi. Kali ini mengkaji Hikmah Puasa.




HIKMAH PUASA

Setiap sesuatu yang disyariatkan Islam pasti ada hikmahnya; ada yang diketahui dan ada yang tidak. Dalam ibadah puasa terdapat sejumlah hikmah dan maslahat sebagaimana diisyaratkan oleh nash-nash syariat. Berikut ini adalah sebagian hikmah puasa tersebut :




1. Tazkiyatun Nafs (penyucian jiwa).

Dengan puasa, seseorang telah menahan diri dari hal-hal yang “menggodanya.” Jika ia mau, bisa saja ia makan, minum, dan sebagainya. Tetapi itu tidak ia lakukan. Itu semua ia tinggalkan karena Allah, maka terlatihlah ia untuk ikhlas dan bersih hatinya.



يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِى ، الصِّيَامُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

…dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (HR Bukhari dan Muslim)




2. Mengangkat aspek ruh Ilahiyah

Puasa mengangkat aspek kejiwaan mengungguli aspek materi dalam diri manusia. Dalam diri manusia sebenarnya ada dua unsur; unsur tanah dan unsur ruh Ilahiyah. Jika unsur tanah lebih dominan, manusia turun ke derajat binatang. Sebaliknya, jika unsur ruh yang dominan, ia meninggi ke derajat malaikat. Memenangkan unsur ruh juga berarti membuat manusia meraih bahagia. Di dunia ia akan mendapatkan bahagia sewaktu berbuka, dan di akhirat ia berbahagia karena berjumpa dengan Rabbnya.



لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; ketika berbuka dia berbahagia dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia berbahagia dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)




3. Puasa mendidik manusia untuk bersabar



صوم شهر الصبر ، وثلاثة أيام من كل شهر ، يذهبن وغر الصدر

Puasa bulan kesabaran dan tiga hari di setiap bulan dapat melenyapkan kedengkian dalam dada. (HR. Thabrani, Baghawi, dan Bazzar)




4. Mengendalikan syahwat

Puasa berpengaruh dalam mematahkan gelora syahwat atau nafsu seksual yang merupakan senjata setan paling ampuh untuk menundukkan manusia. Sejumlah aliran psikologi menganggap nafsu seksual adalah penggerak utama perilaku manusia. Peradaban barat rusak juga -diantaranya- oleh nafsu seksual ini. Puasa dapat menurunkan dorongan syahwat kepada lawan jenis.



يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu maka nikahlah. Sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Sedangkan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena sesungguhnya puasa itu benteng baginya. (HR. Bukhari dan Muslim)




5. Menajamkan perasaan terhadap nikmat Allah SWT.

Inilah hikmah puasa berikutnya. Dengan berpuasa seseorang dapat merasakan lapar dan dahaga sehingga ia dapat lebih merasakan nikmatnya rezeki yang dianugerahkan Allah.



عَرَضَ عَلَىَّ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ لِيَجْعَلَ لِى بَطْحَاءَ مَكَّةَ ذَهَباً فَقُلْتُ لاَ يَا رَبِّ وَلَكِنْ أَشْبَعُ يَوْماً وَأَجُوعُ يَوْماً - أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ - فَإِذَا جُعْتُ تَضَرَّعْتُ إِلَيْكَ وَذَكَرْتُكَ وَإِذَا شَبِعْتُ حَمِدْتُكَ وَشَكَرْتُكَ

Tuhanku pernah menawariku untuk menjadikan kerikil di Makkah menjadi emas. Aku menjawab, "Tidak wahai Rabbku, akan tetapi aku kenyang sehari dan lapar sehari. Apabila aku lapar, aku merendah sembari berzikir kepadaMu, dan apabila aku kenyang, aku memujiMu dan bersyukur kepadaMu." (HR. Tirmizi dan Ahmad)




6. Hikmah ijtima'iyah (hikmah sosial)

Yakni dengan puasa, seseorang dapat merasakan laparnya orang miskin sehingga timbullah rasa empati dan kasih sayang kepada mereka untuk kemudian berusaha meringankan beban mereka. Bulan Ramadhan, bulan diwajibkannya puasa juga merupakan bulan solidaritas (syahrul muwasah), di mana Rasulullah mencontohkan memperbanyak sedekah dan meningkatkan kedermawanan.



مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Barangsiapa memberi makan berbuka untuk orang yang puasa, ia mendapatkan pahala seperti pahalanya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu (HR. Tirmizi, Ibnu Majah dan Ahmad)




7. Mempersiapkan mukmin mencapai derajat taqwa

Inilah gabungan dari seluruh hikmah yang ada, bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan pada pelatihan fisik, kekuatan batin dan kebersihan hati yang bermuara kepada pembentukan taqwa.



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa (QS. Al Baqarah : 183)




Jika sudah demikian, maka inilah ganjaran terbesarnya; diampuni dosa.



مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Al Bukhari dan Muslim) 




Demikian Hikmah Puasa yang diringkas dari buku Fiqih Puasa (فقه الصيام) karya Syaikh Dr Yusuf Qardhawi. []






Tidak ada komentar:

Posting Komentar